Selasa, 12 Januari 2010

WIRAUSAHA BAB III

A. Pengertian Ruang Lingkup Masalah
1.Ciri-Ciri Permasalahan Wirausaha

Seorang wirausaha harus kreatif terutama dalammengambil dan menetapkan permasalahan. Permasalahan yang dihadapi oleh para Wirausaha, hendaknya berupa masalah-masalah actual dan menarik. Permasalahan hendaknya mengandung beberapa kemungkinan alternatif tindakan di antara beberapa alternatif pilihan dalam pemecahan masalah. Pemecahan seperti itu merupakan salah satupenerapan teori Dewey tentang berpikir reflektif. Menurut Dewey, seorang Wirausaha yang berpikir reflektif itu hendaknya:

Merasa bimbang, bingung, dan kesulitan.
b. Merumuskan masalah yang ingin dipecahkan untuk mengatasi kebimbangan dan kebingungan tersebut.
c. Menguji hipotesis dengan mengumpulkan data faktual sebagai usaha menemukan cara pemecahan masalah, sehingga ketegangan atau
kebimbangan dapat diatasi.
d. Mengembangkan ide untuk memperoleh pemecahan yang terbaik
melalui penataran.
e. Mengambil kesimpulan yang didukung oleh fakta-fakta, atau buktibukti
eksperimental yang valid dan menolak kesimpulan yang tidak
didukung oleh data yang valid.
Kondisi yang lebih luas dari seorang wirausaha diharuskan memperhatikan perkembangan otonomi daerah di mana berada, sehingga jangkauan permasalahan lebih luas (aspek makro) yang mempengaruhi penetapan masalah dan pemecahan masalah. Seperti adanya perubahan kebijakankebijakan Pemerintah, perubahan moneter dan perubahan hubungan antar negara termasuk bencana-bencana alam yang mempengaruh kegiatan pembangunan nasional.

Langkah-langkah pemecahan masalah usaha.
Anda harus punya kepercayaan diri yang teguh dan yakin bahwa telah menetapkan pemecahan-pemecahan yang tepat. Pemecahan masalah tidak selamanya menempuh pola kerja pikir yang teratur dan tetap. Pengalaman tiap-tiap Wirausaha di dalam memecahkan masalah yang sama, kadang-kadang berbeda-beda. Berikut ini dikemukakan langkah-langkah dalam pemecahan masalah, yakni:
a. Menyadari dan memutuskan masalah.
b. Mengkaji masalah dan merumuskan masalah.
c. Mengumpulkan data-data.
d. Analisis data
e. Interpretasi dan verifikasi data.
f. Pengambilan keputusan.
g. Aplikasi kesimpulan.
2.Langkah-langkah Pemecahan Masalah Wirausaha

Pemecahan masalah tidak selamanya menempuh pola kerja dan pola piker yang teratur dan tetap. Pengalaman tiap-tiap wirausaha dalam memecahkan masalah yang sama, kasang berbeda-beda. Berikut ini dikemukakan langkah-langkah dalam pemecahan masalah, antara lain:

a.Menyadari dan merumuskan masalah.
b.Mengkaji masalah.
c.Mengumpulkan data-data.
d.Interpretasi dan verivikasi data.
e.Pengambilan keputusan.dan
f.Aplikasi kesimpulan.

3.Permasalahan Masalah

Hasil pengamatan dan analisis penelitian, alasan utama masalah dan kegagalan dalam bidang usaha atau bisnis, yaitu:

a.Latar belakang usaha atau bisnis yang kurang memadai.
b.Kurang bimbingan dari pemerintah.
c.Usaha atau bisnis merupakan dominasi orang Tionghoa.
d.Usaha atau bisnis merupakan dominasi orang bermodal kuat.
e.Usaha atau bisnis merupakan dominasi modal orang asing.

B.Sumber-sumber Informasi
1. Syarat sumber informasi
a. Macam-macam informasi yang diperlukan
Pada era globalisasi,separuh dari pekerjaan di bidang jasa, akan bergerak dalam kegiatan mengumpulka, menganalisis, dan menjual, informasi-informasi bisnis. Adapun macam informasi yang di perlukan, diantaranya adalah:

1.Informasi Kuantitatif
Informasi Kuantitatif berisi masukan nilai yang dapat dihitung.
2. Informasi Kualitatif
Informasi Kualitatif berisi masukan nilai yang dapat dirasa.
3. Informasi kontrol
Informasi control, misalnya pemberian petunjuk.
4.Informasi Simbol
Informasi Simbol, misalnya petunjuk dalam rambu-rambu bisnis




Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan Wirausaha

Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan Wirausaha dalam rangka menunjang kebijakan bisnis adalah sebagai berikut:

a. Hasil penelitian pasar
b. Kondisi ekonomi (daya beli masyarakat)
c. Kedudukan perusahaan di pasar.
d. Kondisi Sumberdaya Manusia
e. Bagian keuangan.
f. Pembeli, konsumen, dan distributor.
g. Para pesaing.
h. Wilayah niaga.
i. Media massa.
j. Manager produksi, antara lain mengenai:

1.Bahan baku.
2.Tenaga kerja
3.Transfortasi
4.Kualitas produk
5.Model Produk
6.Jenis dan ukuran produk
7.Warna dan merk produk.
8.Manfaat dan bungkus produk.
9.Harga Produk
k. Pemerintah dan peraturannya.

Ketidakjujuran dalam berusaha dan segala akibatnya
Ketidakjujuran dalam berusaha dan segala akibatnya
Sifat dan tingkah laku Wirausaha harus dapat menyertai kesabaran, ketekunan, kerajinan, dan kemajuan kerja keras dalam usaha pembinaan pribadi seorang Wirausaha. Seorang Wirausaha yang tidak memiliki kejujuran dan disiplin pribadi tidak akan berhasil di dalam men-capai tujuan dan cita-citanya.
Kejujuran dan disiplin pribadi seorang Wirausaha merupakan kewajiban moral yang dibebankan kepada diri sendiri, untuk keperluan diri sendiri menurut fitrahnya. Orang yang tidak jujur di dalam Wirausaha, akan menderita dan akan menerima suatu keadaan:
a. Tidak dipercaya masyarakat konsumen,
b. Menjadi rendah diri dan rasa malu,
c. Mudah tersinggung atau emosi,
d. Cepat iri dan dengki,
e. Suka dendam,
f. Prasangka buruk dan dusta,
g. Tidak punya teman, atau
h. Kehancuran dalam usahanya.

Salah satu kunci keberhasilan seorang Wirausaha di dalam usahanya adalah sifat kejujuran dan kepercayaan dari masyarakat konsumen terhadap dirinya.
Sekarang apa akibatnya jika seorang Wirausaha di dalam usahanya tidak jujur dan tidak bertanggung jawab? Akibatnya banyak masyarakat konsumen yang tidak mempercayainya, baik kepada bidang usahanya maupun kepada kariernya. Hal ini terlebih-lebih kita rasakan pada lapangan kerja di perusahaan dan di perdagangan. Untuk menjadi karyawan pada perusahaan, faktor kejujuran dan tanggung jawab mendapat sorotan dan penilaian yang serius dari pihak pemilik perusahaan. Kejujuran adalah
sendi pokok bagi kelangsungan hidup yang diikuti kegiatan pikiran dan kerja keras.
Orang-orang yang selalu ingat kepada Allah di mana pun dan kapan pun adalah orang-orang yang jujur, tenang, sabar, serta teratur dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin tidaklah mudah kita ucapkan. Untuk mendapatkannya diperlukan kejujuran dalam perjuangan dan pengorbanan.
Memiliki Sikap Teliti dan Ulet
Memiliki Sikap Teliti dan Ulet
Anda harus percaya dan yakin bahwa Anda akan mencapai sukses.
Jangan tergesa-gesa. Ingat dan sadarlah bahwa bentuk konsentrasi yang paling baik adalah berdasarkan kesungguhan hati dan kepercayaan diri kepada diri sendiri. Anda harus percaya dan yakin kepada kekuatan dan tenaga diri sendiri. Anda harus cepat dan bersikap teguh dalam berbuat dan bertindak. Makin tegas dan jelas bertujuan, maka semakin mudahlah bagi Anda untuk memusatkan tenaga sebaik-baiknya.


Memanfaatkan Waktu yang Tepat
Memanfaatkan Waktu yang Tepat
Supaya bisa memilih waktu yang tepat dan jitu, orang harus mengambil tindakan dan keputusan yang tegas. Haruslah orang mengetahui mana yang penting dan mana yang tidak penting sebab tak bisalah orang mencurahkan perhatian kepada semua hal. Pendeknya, orang harus tahu menyederhanakan kewajiban-kewajiban, pekerjaan, dan kehidupannya. Saat yang sebaik-baiknya untuk memilih ialah memulai dengan sesuatu yang dianggap penting. Merupakan lawan antara kekayaan dan kekacauan, dan kekacauan disebabkan oleh kebiasaan berarti juga mengakhiri pekerjaan, di mana kita harus mengakhirinya. Tak akan ada sesuatu yang tercipta dan berhasil kalau tidak ada kesudahannya. Apa yang kita tunda hingga besok bisa menjadi halangan untuk besok harinya. Kita akan selalu mendapatkan saat yang tepat jika kita setiap hari berpikir dan berbuat apa yang kita harus pikirkan dan lakukan, dan tidak menunda hingga esok harinya.

Mengembangkan Rasa Percaya Diri
Mengembangkan Rasa Percaya Diri
Rasa percaya kepada diri sendiri yang cukup diperlukan secara mutlak supaya bisa mendapatkan hasil-hasil yang gemilang. Percaya kepada diri sendiri yang berasaskan kejujuran, hati nurani yang terang, kesabaran, simpati, kesetiaan, kebesaran hati dan lain-lainnya. Cara mengembangkan rasa percaya kepada diri sendiri yaitu :
a) Hendaknya sikap lahiriah Anda membuktikan betapa besar rasa percaya Anda kepada diri sendiri.
b) Mengembangkan rasa percaya kepada diri sendiri dengan bersikap seimbang.
c) Kembangkanlah rasa percaya kepada diri sendiri dengan melakukan pekerjaan sebaik-baiknya.
d) Kembangkanlah rasa percaya diri sendiri dengan sering mengulangi perkataan yang memberi keberanian dan ketabahan kepada diri sendiri.
e) Kembangkanlah rasa percaya kepada diri sendiri dengan bersikap jujur.
f) Kembangkanlah rasa percaya kepada diri sendiri dengan memperbaiki cara bicara Anda.
g) Kembangkanlah rasa percaya kepada diri sendiri dengan menggauli orang-orang yang memiliki rasa percaya kepada diri sendiri.
h) Kembangkanlah rasa percaya kepada diri sendiri dengan membuat pilihan yang baik.
i) Kembangkanlah rasa percaya kepada diri sendiri dengan renungan dan konsentrasi.
Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan dalam rangka mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri diantaranya sebagai berikut:
a) Mulailah setiap hari dengan mengucapkan suatu sugesti (saran),
yang bisa memperkuat rasa percaya diri Anda. Misalnya: ”Saya percaya dan yakin bahwa saya bisa menghadapi setiap pekerjaan dan tugas, dan bahwa saya dengan kerajinan dan ketekunan akan me-mungut hasil-hasil gemilang.”
b) Lukiskanlah dalam buku catatan Anda gambaran manusia yang percaya kepada diri sendiri seratus persen. Sebutlah semua sifatsifat yang menurut Anda harus ada. Kemudian ambilah keputusan untuk mengembangkan sifat-sifat ini.
c) Setiap malam sebelum tidur, hendaknya sepuluh menit lamanya Anda memikirkan hal-hal mengenai percaya kepada sendiri, dan ingatlah apa-apa yang sudah Anda lakukan hari itu berdasarkan keyakinan diri Anda. Rasa percaya kepada diri sendiri yang cukup diperlukan secara mutlak supaya bisa mendapatkan hasil-hasil yang gemilang. Percaya kepada diri sendiri yang berasaskan kejujuran, hati nurani yang terang, kesabaran, simpati, kesetiaan, kebesaran hati dan lain-lainnya. Cara mengembangkan rasa percaya kepada diri sendiri yaitu :
a) Hendaknya sikap lahiriah Anda membuktikan betapa besar rasa percaya Anda kepada diri sendiri.
b) Mengembangkan rasa percaya kepada diri sendiri dengan bersikap seimbang.
c) Kembangkanlah rasa percaya kepada diri sendiri dengan melakukan pekerjaan sebaik-baiknya.
d) Kembangkanlah rasa percaya diri sendiri dengan sering mengulangi perkataan yang memberi keberanian dan ketabahan kepada diri sendiri.
e) Kembangkanlah rasa percaya kepada diri sendiri dengan bersikap jujur.
f) Kembangkanlah rasa percaya kepada diri sendiri dengan memperbaiki cara bicara Anda.
g) Kembangkanlah rasa percaya kepada diri sendiri dengan menggauli orang-orang yang memiliki rasa percaya kepada diri sendiri.
h) Kembangkanlah rasa percaya kepada diri sendiri dengan membuat pilihan yang baik.
i) Kembangkanlah rasa percaya kepada diri sendiri dengan renungan dan konsentrasi.
Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan dalam rangka mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri diantaranya sebagai berikut:
a) Mulailah setiap hari dengan mengucapkan suatu sugesti (saran),
yang bisa memperkuat rasa percaya diri Anda. Misalnya: ”Saya percaya dan yakin bahwa saya bisa menghadapi setiap pekerjaan dan tugas, dan bahwa saya dengan kerajinan dan ketekunan akan me-mungut hasil-hasil gemilang.”
b) Lukiskanlah dalam buku catatan Anda gambaran manusia yang percaya kepada diri sendiri seratus persen. Sebutlah semua sifatsifat yang menurut Anda harus ada. Kemudian ambilah keputusan untuk mengembangkan sifat-sifat ini.
c) Setiap malam sebelum tidur, hendaknya sepuluh menit lamanya Anda memikirkan hal-hal mengenai percaya kepada sendiri, dan ingatlah apa-apa yang sudah Anda lakukan hari itu berdasarkan keyakinan diri Anda.
Pengambilan Keputusan

Semakin wirausaha berpengalaman dalam pengambilan keputusan maka akan semakin besar kepercayaan diri dan semakin berorientasi pada tindakan-tindakan. Untuk itu, perlu memahami taksiran-taksiran atau hasil pengamatan kemampuan wirausaha dalam mengambil keputusan, sebagai berikut.

1. Bagaimana wirausaha dapat menjaga kepercayaan diri dalam mengambil keputusan penting ?
2. Tunjukkan contoh-contoh yang menggambarkan kemampuan wirausaha mengambil keputusan yang realisitk
3. Apakah kekuatan dan kelemahan wirausaha mengambil keputusan ?
4. Bagaimana cara mengambil keputusan kreativitas atau intuisi dalam mengambil keputusan ?
5. Apakah hikmah dari kesalahan mengambil keputusan ?
6. Bagaimana wirausaha menangguhkan pengambilan keputusan ?
7. Bagaimana penyesuaian dalam perubahan-perubahan di lingkungan wirausaha setelah keputusan ditetapkan ?
8. Apakah biasa dipaksakan membuat keputusan ?
9. Apakah tindakan yang biasa diambil setelah keputusan ditetapkan ?
10. Bagaimana cara menggunakan dan memanfaatkan sumber-sumber daya di lingkungan sekitar dalam mengambil keputusan ?
11. Bagaimana cara memimpin agar mencapai hasil yang diinginkan ?
12. Bagaimana cara menggunakan dan memanfaatkan kontak professional dan pribadi wirausaha untuk memperoleh informasi yang dapat membantu penetapan keputusan ?
Dengan kondisi-kondisi tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam memecahkan kendala-kendala yang berhubungan dengan pengambilan keputusan yang tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu wirausaha harus mampu melihat penetapan pengambilan keputusan dengan melihat setiap aspek dari persoalan dan memahami secara keseluruhannya. Pengalaman masa lampau dan intuisi mampu sebagai kajian penting dalam pengambilan keputusan yang tidak dapat diabaikan begitu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar